Satu lagi skill penting yang harus kita kuasai sebagai pebisnis

Bismillah...

Salah satu skill paling penting yang harus Anda latih dan kembangkan jika ingin menjadi pebisnis adalah:

Skill untuk cuek.

Ya, bukan sekedar cuek atau tidak perduli, tapi cuek pada hal-hal yang tepat.

Kenapa?

Gini...

Satu hal yang harus terus akan kita lawan sebagai pebisnis adalah: keraguraguan.

Dari awal bisnis berdiri saja kita sudah merasakan ini.

Saat kita baru mengatakan ide bisnis kita saja, orang lain sudah akan ragu dengan ide itu, mungkin tidak semua, tapi mayoritas.

Coba saja bilang: "saya mau jualan batik online" ke 10 orang terdekat Anda, saya cukup yakin 8 atau 9 orang akan meragukan ide Anda.

Hanya 1, dan jika Anda beruntung 2 orang, yang mungkin ingin mendengar ide Anda lebih jauh, sisanya akan meragukan dan bilang bisnis kita ga akan jalan.

Hal seperti ini adalah wajar mengingat jumlah entrepreneur di Indonesia yang hanya 3.1%.

Ya, itu artinya, dari 100 orang yang mendengar cerita bisnis kita, hanya 3 orang yang akan "mengerti" dan bisa merasakan perjuangan kita sebagai pebisnis.

Jadi, adalah wajar sebagian besar orang tidak akan mendukung, karena manusia cendrung takut pada hal-hal yang mereka tidak mengerti.

Sebagai pebisnis, banyak jalan yang kita lalui harus kita jalani sendiri, karena ya tadi, sedikit yang mengerti.

Jadi disinilah kita harus belajar untuk cuek pada hal yang tepat.

Hal ini terjadi di hampir semua hal dalam bisnis Anda, termasuk saat Anda akan menggunakan email marketing.

Saya pribadi, setelah dari 2012 fokus ke email marketing dan merasakan dampaknya, masih sering mendengar orang mengatakan:

"Orang Indonesia ga buka email mas"

KIRIM.EMAIL tidak akan bertumbuh menjadi bisnis dengan lebih dari 4000 pengguna jika orang Indonesia tidak membuka email.

Karena 60-70% pelanggan KIRIM.EMAIL datang melalui email.

Dulu guru saya selalu mengajarkan:

Try to be informed, not opinionated.

Atau, jadilah seseorang yang terbekali informasi jangan hanya beropini.

Faktanya, saat liburan lebaran kemarin email saya dibuka sampai 90% dari penerimanya:

Dan dari 2012, saya hanya melihat pola open rate email saya bertumbuh.

Artinya, ada kemungkinan, malah yang terjadi sebaliknya, perkembangan smartphone, justru membuat orang Indonesia baru melek email dan baru rajin buka email.

Karena kini semakin mudah membaca email (melalui smartphone), dan aktivasi semua smartphone saat ini HARUS pakai email.

Sebagai catatan: open rate adalah perbandingan orang yang menerima email dengan yang membukanya.

Tapi ya lagi, saya pun menerima saat orang bilang orang Indonesia tidak buka email, karena mayoritas orang Indonesia juga tidak gemar membaca.

Tidak gemar membaca artinya akan menimbulkan kemungkinan tidak masuknya informasi.

Yang lagi, akan menghasilkan orang-orang yang hanya beropini tanpa isi.

Saya percaya (dan sudah merasakan) email adalah masih salah satu media komunikasi terbaik dengan pelanggan Anda.

Email memungkinkan Anda ngobrol langsung, hari ke hati, ke pelanggan Anda.

Karenanya, terlepas dari apapun kata orang, saya akan terus mengirimkan email secara rutin seperti ini. 

Saya memutuskan untuk cuek, dan fokus ke apa yang berhasil untuk saya dan bisnis saya. 

Semakin sering komunikasi dan membaca email balasan dari pelanggan Anda, semakin banyak Anda akan memahami bagaimana pelanggan Anda sebenarnya.

To be informed, not opinionated.

KLIK DISINI Untuk Mendaftar KIRIM.EMAIL

Selamat ngobrol dengan pelanggan Anda.

-Fikry