Bismillah...
Beberapa waktu yang lalu saya mendengar cerita tentang betapa negara Jepang, sangat terobsesi dengan otomasi.
Mereka mengotomatisasi apapun yang mereka bisa.
Mungkin Anda juga sudah pernah mendengar betapa canggihnya Jepang, atau mungkin sudah merasakan langsung kesana.
Seorang Travel Blogger bahkan mengatakan:
Di dunia ini, ada negara berkembang, ada negara maju, dan ada Jepang.
Pertanyaan itu mungkin tidak begitu mengherankan mengingat memang tidak ada negara didunia ini yang mirip dengan Jepang dalam hal penerapan teknologi dalam kehidupan masyarakatnya.
Namun, ternyata ada alasan menarik kenapa Jepang jadi begitu serba otomatis seperti saat ini.
Yang pertama.
Jepang memiliki rata-rata usia penduduk tertinggi di dunia: 42 tahun.
Itu hampir 2x lipat usia penduduk rata-rata di dunia.
Artinya, di Jepang lebih banyak orang tua daripada anak mudanya.
Mereka sedang mengalami krisis kehamilan dan kelahiran, tidak ada yang mau menikah, semua sibuk kerja.
Yang kedua.
Selain minim anak muda, Jepang juga kekurangan tenaga kerja berskill rendah.
Ya, Anda tidak salah baca, Jepang kekurangan tenaga kerja dengan skill rendah.
Walaupun saya belum memiliki data lengkapnya, tapi teman saya yang bekerja di Jepang juga meng iya kan hal ini.
Jadi sulit sekali mencari orang untuk jaga toko Anda.
Kalau buka toko, Anda harus jaga sendiri.
Yang ketiga.
Jepang memiliki taraf hidup yang tinggi dengan standart gaji yang tinggi.
Artinya, pekerjaan yang membutuhkan skill rendah pun akan menuntut gaji yang tinggi.
Jadi solusi orang jepang untuk permasalahan diatas adalah: otomasi.
Daripada menggaji orang untuk menghantarkan makanan ke meja makan, otomasi aja.
Inilah alasan Jepang juga memiliki mesin penjual otomatis (vending machine) terbanyak di dunia.
Ada satu vending machine untuk 23 orang di Jepang.
Kedai kopi?
Yang ada kebanyakan adalah kedai kopi premium yang kopinya di timbang dengan presisi sebelum dibuat.
Waktu pembuatan? 15 menit per cangkir!
Mau kopi biasa yang cepat, ya vending machine di pinggir jalan, otomasi lagi.
Mau parkir sepeda?
Engga ada tukang parkir, otomasi lagi...
Belanja di mini market?
Jepang sudah membuka mini market tanpa penjaga kasir, jauh sebelum Amazon Go di Amerika.
Jepang menurut saya seperti kebalikannya Indonesia saat ini.
Dimana di Indonesia, tenaga kerjanya banyak, masih muda-muda, tapi skill nya rendah.
Banyak sekali pengusaha, terutama UKM sulit mencari tenaga kerja di tengah banyaknya pengangguran di Indonesia.
Saya adalah salah seorang yang mengalami sulitnya mencari tenaga kerja dengan skill + kelakuan yang baik.
Jadi ya kita dan Jepang paling tidak ada kesamaan: sama-sama sulit cari tenaga kerja.
Jadi apa yang saya lakukan?
Ya otomasi juga semua yang saya bisa.
Anda juga mengalami kesulitan seperti saya?
Kalau iya, mungkin otomasi bisnis juga cocok untuk Anda.
Inilah alasan saya getol membuat fitur automation di KIRIM.EMAIL.
Paling tidak saya bisa mengotomasi sebagian pekerjaan marketing dalam perusahaan.
InsyaAllah saya akan segera membuka fitur ini untuk umum.
Bagaimana gambaran cara kerjanya bisa Anda lihat disini:
https://kirim.email/teaser-fitur-automation-di-kirim-email/
Saat ini fitur yang sudah berjalan didalam KIRIM.EMAIL baru email autoresponder biasa saja.
Namun, fitur email autoresponder yang sederhana saja sudah sangat membantu saya sekali dalam jualan.
Anda juga bisa mencobanya langsung.
Daftar di
http://KIRIM.EMAIL
Didalamnya juga sudah ada puluhan video tutorial bagaimana Anda bisa membangun alur penjualan otomatis.
Silahkan praktek.
-Fikry